Francesco Bagnaia gagal menciptakan hat-trick juara dunia usai dikalahkan Jorge Martin. Bagnaia bertekad bangkit di musim depan, mengikuti jejak Marc Marquez.
Pebalap Ducati pabrikan itu mesti rela finis runner-up di MotoGP 2024. Bagnaia menyudahi kejuaraan dengan perolehan 498 poin, terpaut 10 poin dari Jorge Martin, meski mencetak 11 kemenangan grand prix, jauh lebih banyak daripada rivalnya itu (3).
Performa kurang sip Bagnaia di sprint race ternyata memengaruhi hasil akhir persaingan. Bagnaia tercatat sembilan kali gagal finis tiga besar, meskipun meraih tujuh kemenangan. Plus, Bagnaia tercatat tiga kali DNF.
Sementara itu Jorge Martin tercatat lebih optimal di sprint race usai hanya dua kali finis di luar tiga besar, dan sukses meraup tujuh kemenangan. Selain itu si Martinator pun cuma dua kali gagal finis di grand prix.
Kendati demikian, Bagnaia siap menebus kegagalannya di MotoGP 2025. Bagnaia teringat dengan karier Marc Marquez, tandem barunya, ketika mendominasi kejuaraan ini bersama Honda usai dijegal Jorge Lorenzo pada 2015.
“Aku tidak menganggap [2024] sebagai kekalahan, karena aku belajar dari kesalahanku – aku tahu bahwa kami kehilangan kejuaraan karena banyak kesalahan dan ini adalah sesuatu yang akan kuperbaiki,” kata Italiano berusia 27 tahun itu.
“Juga, jika kita melihat statistik Marc, dia memenangi dua gelar berturut-turut, kemudian ia kalah pada tahun 2015, dan kemudian dia memenangkan empat gelar berturut-turut. Jadi Anda tidak pernah tahu, dan aku akan berusaha melakukan sebisaku untuk mencapai tujuan terbaik,” sambung Pecco Bagnaia.
Setelah melakoni post-season test di Barcelona tengah pekan ini, Francesco Bagnaia dan pebalap MotoGP lainnya baru akan melakoni tes musim dingin pada awal tahun depan. MotoGP 2025 sendiri dibuka di Buriram, Thailand pada akhir Februari.