Jakarta – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menegaskan bahwa kepala daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang terdampak banjir dapat langsung mengakses pasokan beras dan minyak goreng dari Bulog untuk penanganan bencana.
“Mereka bisa memanfaatkan yang disebut ‘beras bencana’. Distribusinya tanpa batas, selama ada permintaan resmi dari kepala daerah,” ujar Tito dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.
Tito menjelaskan mekanismenya: kepala daerah cukup mengajukan permohonan melalui surat resmi kepada Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman. Pengiriman surat bisa dilakukan secara digital, misalnya lewat aplikasi pesan instan. Setelah itu, Amran akan meneruskan permintaan tersebut ke Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, untuk segera ditindaklanjuti.
“Bisa langsung melalui WhatsApp ke Pak Amran, atau kalau perlu melalui saya, nanti saya teruskan. Setelah itu Bulog akan langsung mengeksekusi permintaan tersebut,” jelasnya.
Langkah ini telah diterapkan di Lhokseumawe, Aceh, di mana kurang dari 24 jam, sekitar 100 ton beras telah didistribusikan setelah kepala daerah setempat mengirimkan surat permohonan kepada Menteri Pertanian. “Selama ada surat, permintaan langsung dieksekusi hari itu juga,” tambah Tito.
Mendagri juga mengimbau kepala daerah untuk memantau stok di gudang-gudang Bulog. Ia menekankan bahwa persediaan beras di tingkat nasional masih cukup, mengingat dari total cadangan 1,3 juta ton, baru sekitar 800–900 ribu ton yang terpakai, sehingga tersisa sekitar 600 ribu ton.
“Contohnya di Lhokseumawe, wilayah yang terisolasi akibat putusnya jalan dan jembatan, kami sempat ingin mencari beras dari Medan, Riau, atau Banda Aceh. Namun ternyata di gudang Bulog setempat tersedia 28 ribu ton untuk Lhokseumawe, Aceh Utara, dan Bireuen. Cukup untuk kebutuhan hingga sembilan bulan,” pungkas Tito.
Sumber : deltaeservices.com