Menjelang leg kedua perempat final Liga Champions, sorotan tajam tertuju ke Santiago Bernabéu, di mana Real Madrid akan menjamu Arsenal. Setelah kekalahan 2-1 di leg pertama di Emirates Stadium, kubu Los Blancos berharap bisa membalikkan keadaan seperti yang sering mereka lakukan di masa lalu. Namun, Arsenal datang ke Madrid dengan keyakinan tinggi. Mereka siap menghentikan apa yang disebut banyak orang sebagai “spesialis remontada”.
Mikel Arteta dan pasukannya tak hanya unggul secara agregat, tetapi juga dalam mentalitas. Kemenangan atas Madrid di leg pertama memberi dorongan moral besar, terutama karena The Gunners berhasil meredam serangan-serangan cepat Madrid dan memaksimalkan peluang yang mereka punya.
“Kami tahu apa yang Madrid bisa lakukan, apalagi di kandang mereka. Tapi kami datang bukan untuk bertahan—kami datang untuk menyelesaikan pekerjaan,” ujar Arteta dalam konferensi pers pra-pertandingan. Sang pelatih menegaskan bahwa timnya tidak boleh lengah, namun tetap harus bermain dengan gaya khas mereka: intensitas tinggi, pressing agresif, dan pergerakan bola cepat.
Para pemain juga menunjukkan aura percaya diri. Bukayo Saka, salah satu pemain kunci Arsenal musim ini, menyatakan bahwa mereka menghormati Madrid, tetapi tidak takut. “Kami punya rencana, kami tahu kekuatan kami, dan kami percaya kami bisa lolos,” kata Saka.
Di sisi lain, Madrid tentu tak akan menyerah begitu saja. Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, mereka punya reputasi luar biasa dalam membalikkan keadaan, terutama di kompetisi Eropa. Namun, sejarah tak selalu mengulangi dirinya—dan Arsenal yakin kali ini, merekalah yang akan menulis cerita besar.
Pertandingan ini bukan sekadar adu taktik, tapi juga uji nyali. Apakah Arsenal bisa menghentikan momentum magis Madrid di Bernabéu? Atau akankah Real Madrid sekali lagi menunjukkan kenapa mereka adalah raja Liga Champions?
Satu hal yang pasti: Arsenal datang ke Spanyol bukan untuk bertahan, tapi untuk menang. Dan mereka percaya, kali ini remontada akan gagal.
Baca Juga: Pramono Pastikan Nasabah Tak Dirugikan akibat Gangguan Bank DKI